YOU HAVE TO SEE THIS

Cause life is more than just following the river eve

Insaniquarium

00.44 / Diposting oleh Billy Roger / komentar (1)

Ini adalah kisah ikan-ikan di sebuah akuarium virtual.....
(maaf jika tidak penting, tulisan ini hanya dibuat untuk kepuasan batin penulis)

Hai, namaku Lemona. Aku adalah seekor ikan yang tinggal di dalam sebuah akuarium virtual Insaniquarium milik seorang anak perempuan di Bali Indonesia. Aku bersama temanku, Bubble Gum akan menceritakan tentang kehidupan kami dan teman-teman kami yang juga tinggal di sana.
Aku bisa dibilang merupakan ikan baru di sini, aku dibeli pada 16 September 2010 seharga 25000 shell oleh majikanku. Ia membeliku karena keahlianku berenang mundur, yang bahkan menurutku sendiri bukan keahlian, malah kecacatan. Tapi kecacatan, atau entah keahlian itu yang justru membuatku unik, ditambah lagi warna kulitku yang bisa dibilang ya, cukup menarik maka majikanku pun membeliku. Dia memang mencari ikan yang unik, cantik dan berbakat. Maka dibelilah aku untuk melengkapi koleksi ikan-ikan di akuariumnya. Oh ya, sebenarnya nama asliku Leona. Tapi majikanku mengubahnya menjadi Lemona, ya mungkin karena warna kulitku yang seperti lemon. Temanku saja diberi nama Bubble Gum karena warna kulitnya yang mirip permen karet. Aku mempunyai seorang kekasih yang memiliki kemampuan sama seperti aku juga, namanya Arthur. Dulu dia pernah tinggal di akuarium ini juga. Tapi begitu aku masuk, dia langsung dijual karena warna kulitku lebih bagus daripada dia yang abu-abu pucat sedangkan keahlian kami sama. Selain itu, juga untuk menghemat tempat.
Akuarium yang kami tinggali berkapasitas 20 ikan, bukan hanya ikan seperti guppy, carnivore atau ultravore tapi juga makhluk lainnya seperti guppycruncher, beetlemuncher, starcatcher bahkan yang makhluk seperti bola dan alien! Kata teman-teman yang lebih lama dulu akuarium ini hanya berkapasitas 10 ekor, tapi setelah majikan kami membeli bubbulator maka kapasitasnya pun menjadi dua kali lipat yaitu 20 ekor. Ikan pertama yang dibeli majikanku adalah Asterix, seekor guppy biasa seharga 25 shell. Meskipun ia guppy murah berwarna biasa yang sering dijadikan makanan carnivore tapi dia sangat pintar berbicara dan memiliki bakat jadi politisi hebat. Tapi saying semuanya lupa kapan ia dibeli. Saat itu majikanku masih sangat miskin, tapi sekarang dia sudah sangat kaya. Ikan yang tertua sekarang adalah Predator, yaitu pada 2 Januari 2010. Ah aku ingat! Ikan pertama yang dibeli majikanku yaitu sekitar bulan Februari 2009. Wah, sudah lama sekali ya. Saat ikan tertua (Asterix) masih ada, yaitu saat majikan masih miskin dan ada krisis shell karena masih belum memenangkan trofi, majikan susah payah mendapatkan shell dengan memenangkan time trial dan usaha jual beli ikan guppy berwarna. Ia membeli dan membesarkan ikan guppy kecil, kemudian saat sudah besar dan harganya naik ia pun menjualnya. Ia juga sering mendapatkan tambahan shell dari user lainnya. Tapi dia tetap menjaga Asterix sebagai ikan pertama sekaligus tertua. Hingga pada sekitar bulan Februari 2010 (wah, tak terasa sudah satu tahun ya) majikan memenangkan trofi, krisis berhenti dan justru terjadi inflasi shell. Majikan dengan mudah bisa mendapatkan shell dan membeli ikan-ikan mahal. Saat itu juga terjadi penjualan besar-besaran ikan-ikan guppy biasa yang tidak memiliki bakat. Nama-nama yang bisa kuingat adalah Obelix, Philip, Auror(Ssst!!! Philip dan Auror adalah pasangan gay lo), Derek(namanya sering diganti jadi Dennis/Darius), Drymon(saudaranya Derek), Nino(manusia ikan), Cherry-B(adik Don Vito), Bubble, Prince(yang paling ganteng), Donatello(paling nakal), Kiz Kuleszi(usianya udah tua), Vitamin-C, Donita(pacar Don Vito) dan Don Vito(The Boss). Uh, aku jadi kangen kalau inget mereka. Majikan rencananya mau membuat user baru untuk menampung mereka, ikan-ikan guppy berwarna-warni yang dulu jadi mata pencahariannya. Sekarang, saat kaya majikan pun mulai menjadi kolektor dengan mencari ikan-ikan yang cantik, unik dan memiliki bakat. Sampai akhirnya ia pun terpaksa menjual Asterix, ikan pertama kesayangannya untuk memberikan tempat pada ikan-ikan barunya yang lebih hebat. Majikan menyesal telah menjual ikan pintarnya dan berusaha mencarinya untuk dimasukkan ke dalam user kedua. Sedangkan, ikan mahal pertama yang dibelinya setelah krisis adalah Cookie pada 27 Februari 2010 seharga 50000 shell. Cookie adalah beetlemuncher baik yang suka memberi makan ikan lainnya yang kelaparan. Oh ya, balik lagi ke Predator. Ia adalah seekor seekor Ultravore, tapi dia terancam dijual karena hanya seekor ultravore biasa, sementara itu sudah ada Kilgore yang perkasa, tapi kami semua tidak suka dia karena dia suka menggangu dan menyakiti makhluk-makhluk lain di akuarium.
Nah, sekarang mari aku beritahu makhluk-makhluk yang tinggal di akuarium ini (nb: saat tulisan ini ditulis ya, soalnya ,sewaktu-waktu bisa berubah =) Di akuarium ini terdapat 7 binatang peliharaan dan 20 ikan dan yang masuk dalam 9 jenis. Sebenarnya majikan memiliki 24 binatang peliharaan, namun yang dapat masuk ke akuarium hanya 7 ekor. Sedangkan jenis-jenis ikan yang adalah guppy, carnivore, ultravore, alien, guppycruncher, beetlemuncher, starcatcher, breeder dan “lain-lain”. Guppy merupakan ikan seperti aku yang merupakan ikan paling kecil yang berada dalam tingkatan pertama rantai makanan. Carnivore adalah ikan yang berada dalam tingkatan kedua rantai makanan dan memakan para guppy kecil. Ultravore adalah ikan yang berada dalam tingkatan rantai makanan ketiga dan memakan carnivore. Kemudian yang keempat yaitu alien berada di puncak rantai makanan dan memakan apa saja. Dulu, alien dikendalikan oleh Cyrax, bos alien yang kahat dan kejam. Atas perintah Cyrax mereka sering mengganggu dan membunuh ikan-ikan yang berada di akuarium. Namun setelah Cyrax dikalahkan oleh majikan, merekapun berdamai dengan para ikan-ikan dan menjadi baik. Jenis yang kelima guppycruncher, adalah sejenis kepiting bercapit yang memakan guppy kecil yang ada di bawah akuarium dan menghasilkan beetle. Hati-hati tanganmu digigit olehnya! Jenis yang keenam adalah beetlemuncher, yang memakan beetle yang dihasilkan oleh guppycruncher dan menghasilkan mutiara. Jenis yang ketujuh adalah starcatcher yang memakan bintang. Jenis yang kedelapan adalah breeder yang sering disebut ibu dari para ikan karena melahirkan guppy-guppy. Breeder ini hermafrodit. Dan jenis yang terakhir adalah jenis “lain-lain” yang tidak diketahui, contohnya adalah ikan mirip bola. Sekarang baru akan aku kenalkan satu persatu para penghuni akuarium tercinta ini. Yang pertama adalah Predator, seekor ultravore seperti yang sudah aku katakan tadi, yang kedua adalah Rainbow, seekor guppy yang bisa berganti-ganti warna. Ia ikan terakhir yang dilbeli saat krisis dengan harga murah. Ia juga sama waswasnya seperti predator, karena majikan pernah melihat ikan sama sepertinya yang juga bisa bernyanyi. Majikan pasti akan langsung menjualnya begitu melihat ikan itu lagi. Yang ketiga adalah Cookie, seperti yang aku katakan tadi, jadi tidak usah dijelaskan lagi ya. Yang keempat adalah Invicible, warnanya turquoise tua tapi dia transparan alias tidak terlihat, dia hanya terlihat pada saat lapar. Dia adalah rintisan Thomas Alva Edison, ilmuwan, politisi sekaligus tukang kayu dari Inggris. Posisinya sudah dipastikan aman dan tidak mungkin dijual. Yang kelima adalah Terminator-B, nama aslinya Bob J. Dia seekor alien Bilaterus yang dulu menyatu dengan Terminator-A, tapi sekarang sudah lepas karena majikan telah mngalahkan Cyrax, bos mereka yang kejam. Karena telah dilepaskanlah mereka pun merasa berterimakasih kepada majikan. Sebenarnya Terminator-A ada lebih dulu daripada Terminator-B. Tapi Terminator-A tidak sengaja terjual oleh orang jahat yang mengutak-atik akuarium kami. Untung majikan berhasil mendapatkan Terminator-A dan membawanya kembali ke akuarium. Yang keenam adalah Sylvester. Dia merupakan salah satu dari alien jenis pertama yang sudah menjadi baik semenjak majikannya yang dulu dikalahkan. Sylvester sangat suka es krim. Yang ketujuh adalah Johnny V, dia carnivore yang bisa berganti-ganti warna seperti Rainbow, dia sedang dalam usaha lepas dari kecanduan makan fast food dan pizza. Tapi dia tetap saja tidak bisa lepas dan masih makan pizza. Yang kedelapan adalah Pearl, seekor beetlemuncher biasa, jika majikan sudah mendapatkan beetlemuncher yang berbakat maka dia akan dijual. Yang kesembilan adalah Santa, seekor guppy dari kutub utara yang suka membagikan mainan ke anak-anak baik. Yang kesepuluh adalah Rocky. Dia adalah guppy yang suka memakan ultravore, extreme bukan? Yang kesebelas adalah Bubble Gum, sahabat yang paling dekat denganku karena nasib kami hampir sama. Kami mempunyai kulit yang indah dan satu bakat. Jika aku berenang mundur, maka dia memiliki bakat menyanyi. Sebenarnya banyak juga ikan yang bisa menyanyi di akuarium ini karena majikan sangat suka mendengarkan ikan bernyanyi. Yang kedua belas adalah Holly, dulu dia diberi nama ball karena bentuknya yang seperti bola. Tapi karena majikan mengira itu terlalu biasa, jadi ia mengganti namanya menjadi Holly. Holly sama seperti Johnny V, dia juga makan pizza. Yang ketiga belas adalah Ellioth, seekor starcatcher yang suka bernyanyi. Yang keempat belas adalah Terminator-A, kepala pertama dari Alien Bilaterus yang telah berpisah. Nama aslinya adalah Judy K. Dia sangat suka makan ayam. Yang kelima belas adalah Mama Mia. Dia adalah seekor breeder, tapi dia bukan ibu dari para ikan! Dia hanya ibu dari anaknya sendiri karena dia tidak bisa punya anak lagi setelah melahirkan anaknya yang pertama. Anaknya sama persis dengannya bagai pinang dibelah dua. Aku sendiri tidak terlalu suka padanya karena dia sangat sombong dan terlalu memanjakan anaknya sendiri. Tapi, meskipun begitu aku juga agak kasihan kepadanya karena ia pernah kehilangan suaminya tercita, Papa Pia. Aku tau persis rasanya berpisah dengan orang yang sangat dicintai. Oya, lanjut. Ikan yang keenam belas adalah Sunny, carnivore berkulit matahari yang mempunyai keahlian berenang cepat. Dia adalah sahabat sejati Nino manusia ikan yang sedang dicari-cari oleh majikan. Dan…ikan yang ketujuh belas adalah aku, Lemona si perenang mundur. Aku rasa aku sudah terlalu banyak bicara tentang diriku jadi aku tidak perlu mengulangnya lagi. Sedangkan yang kedelapan belas adalah, ini dia Kilgore. Ikan yang paling dibenci oleh seluruh isi akuarium karena kejahatannya. Dulu kami pernah sangat senang waktu dia dijual. Tapi entah kenapa dia dibeli lagi, mungkin karena kekuatan jahatnya yang mempengaruhi majikan. Para ikan-ikan terutama yang bisa bernyanyi pun melancarkan kudeta untuk menghentikan nyanyian kegelapannya. Mereka bernyanyi terus-menerus secara bergantian untuk menghindari Kilgore melancarkan nyanyian yang membuat seluruh isi akuarium kehilangan nafsu makan. Yang kesembilan belas, sangat tidak penting, Mama Mia Jr. yang sebentar lagi akan dijual saat dia sudah lebih besar dan harganya lebih mahal, atau jika ada ikan lain yang ingin mengambil tempatnya. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi Mama Mia saat mengetahui bahwa anaknya telah dipisahkan darinya. Yang terakhir yaitu yang kedua puluh adalah Krabby, Krabby yang baru tepatnya karena Krabby yang lama telah dijual dan ditukar dengan Krabby yang memiliki bakat, yaitu menyanyi. Pearl hanya tinggal menunggu saat itu juga.
Yah teman-teman, itulah teman-teman kami di dalam akuarium. Kami selalu mengalami perputaran tiap harinya. Jika ada ikan bagus di toko, maka akan ada yang masuk dan yang keluar. Majikan kami biasanya menengok kami setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari Minggu dimana ia tidak sekolah. Tapi jika ia sedang sangat sibuk ia juga pernah tidak menengok kami sama sekali. Begitu juga dengan sebaliknya, jika ia sedang ada banyak waktu luang maka dia akan sering-sering menengok kami seperti pada saat liburan sekarang ini. Untungnya, jika dia tidak menengok kami masih ada Zorf dan Cookie yang memberi kami makan, meskipun harus rebutan. Tapi toh juga meskipun tidak diberi makan kami tidak akan mati, hanya lapar. Jika majikan kami datang, kami senang sekaligus deg-degan. Senang karena akan mendapat makanan yang berlimpah, deg-degan karena takut siapa yang akan pergi dan datang ke dalam akuarium.

Label: ,

Cerpen (Kisah Cinta di Bawah Pohon Kelapa)

00.41 / Diposting oleh Billy Roger / komentar (0)

Kisah Cinta di Bawah Pohon Kelapa

Tiga hari lagi sudah ujian nasional SMA, aku sudah akan tamat dan harus segera mencari perguruan tinggi, namun hatiku masih serasa melayang-layang. Angin sepoi-sepoi berhembus meniup rambutku manja. Aku mendongakan kepalaku. Terlihat jelas olehku buah-buah kelapa yang masih hijau. Kembali aku terkenang pada Awan, pujaan hatiku. Kejadian itu memang sudah 3 tahun yang lalu, tapi masih terukir jelas di memoriku, bahkan sering terngiang-ngiang seperti sekarang. Bagaimana tidak, ketika kau melihat pujaan hatimu, yang selalu kau impikan, kau dambakan, kau nantikan setiap malam walau hanya lewat mimpi ambruk di depanmu, terjatuh ke jurang tak berdasar, yang tak bisa kautemui, sekalipun kau telusuri ujung-ujung dunia, sekalipun kau selami lautan terdalam, sekalipun habis sudah pasir di dunia dan bintang dilangit kauhitungi, dia tak akan kembali.

Aku ingat saat itu tanggal 13 April 2008, tiga hari sebelum ujian nasional SMP. Tapi suasananya benar-benar beda, sebentar lagi memang sudah ujian nasional, apalagi yang bisa membuat perempuan melupakan hal sepenting itu selain laki-laki. Ya, kalau sedang jatuh cinta memang yang jelek jadi bagus, yang buruk jadi cantik, dan yang tak enak jadi enak, apalagi kalau terbalaskan. Aku tidak mau kege-eran, namun aku merasa Awan, sang pujaan hatiku juga merasakan getaran yang sama seperti yang selama ini aku rasa. Semua itu berawal dari bulan lalu, sejak Awan yang tiap hari selama 3 tahun diam-diam selalu kupandangi di sekolah, dan bahkan kucuri fotonya dari denah kelas untuk kukagumi setiap malam, entah mengapa tiba-tiba seolah menghampiriku dan mendekatiku. Entah durian apa yang jatuh padaku tapi aku sangat menikmatinya. Akhirnya hubungan tanpa status itupun terus berlanjut hingga hari itu, 13 April 2008.

Hari itu sangat tak kuduga, Awan baru dibelikan motor baru dan ia mengantarkanku pulang dengan motornya tersebut. Aw! Sangat romantis, hatiku bagai ditumbuhi kembang setaman. Aku mengajak Awan masuk, tapi ia menolak. Tiba-tiba ia menggenggam tanganku dan menggiringku ke bawah pohon kelapa tempat aku duduk sekarang ini.
Andai waktu bisa diputar, aku ingin sekali mengulang kembali saat itu. Untuk sekedar mengatakan “Bagaimana kalau kita duduk di bawah pohon pisang saja, atau mungkin pohon mangga, atau mungkin pohon cabai atau apapun selain pohon kelapa laknat ini” Tapi tetap saja, seberapapun aku mengandai, memohon dan menyembah pada sang dewa waktu, waktu tidak akan diputarkannya hanya untukku.
Kembali ke cerita, Awan menggandengku dan mengajakku duduk dengan mesra. Itu adalah hari terindah yang pernah kualami, karena mungkin setelah itu tidak akan ada hari indah seperti ini lagi.

“Re, Reina, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” katanya gugup. Hatiku berdegup tak karuan, rasanya seperti dilambungkan ke langit, tak perlulah lilin-lilin, musik atau apapun untuk membuat suasana menjadi indah, dengan kehadiran Awan pun sudah membuat halaman rumahku serasa surga dunia.
“Reina, sebenernya, aku, aku, aku suka sama kamu Reina…… Kamu mau gak jadi pacar” dan malapetaka itu pun datang. Brukk!! Tiba-tiba sebutir buah kelapa jatuh tepat di atas kepala Awan. Awan pun langsung ambruk, jatuh, roboh tepat di depan kedua mataku. Hatiku yang tadi sudah mau meluncur seperti roket langsung bagaikan ditarik ke lapisan terbawah bumi. 1, 2, 3 detik aku mematung. Darah mengalir deras dari kening Awan “Awaaaaannnnn!!!!!” Air mataku membanjir, mukaku langsung memerah, hatiku bagai dihujam beribu panah dan tanganku benar-benar penuh darah “Awaaan, banguun, aku mau jadi pacar kamu Awan, aku mau!” tapi jangankan menyahut Awan bahkan tak bergeming, darahnya terus mengalir dan kini membasahi bajuku. Ibuku langsung keluar rumah dan tetangga-tetanggaku berdatangan begitu mendengar teriakanku itu. Mereka membawa Awan ke rumah sakit…

Air mataku kembali bercucuran ketika ingat saat itu. Awan dinyatakan meninggal dunia karena tengkoraknya retak dan menusuk otak. Saat itu aku langsung berlari dari rumah sakit ke rumahku. Aku bentur-benturkan kepalaku ke pohon kelapa perenggut nyawa Awan, aku maki-maki dia, tapi pohon itu sama sekali tak bergeming, ia tetap diam dan tak mau sedikitpun menjatuhkan tiket untuk menyusul Awan. Kau tentu tahu apa yang kurasakan, jangankan menulis, membayangkannya lagi saja aku tak mau, karena itu akan membuatku semakin rapuh, mengingatkannku pada masa terkelam, terjatuh, terbawah dalam hidupku. Saat itu aku memang masih bisa mengikuti ujian nasional, masih bisa lulus, namun sampai sekarang hatiku masih terbawa Awan, ia yang entah dengan mantra apa merampasnya, dan kini membiarkannya terombang-ambing entah dimana. Tapi itu sudah 3 tahun yang lalu, aku tahu aku harus bangkit, aku harus mulai lagi hidupku yang baru, mungkin Awan hanya cinta monyetku.
Meskipun begitu aku masih sering termenung di sini, di bawah pohon kelapa ini, mungkin suatu saat aku akan bertemu Awan, hahaha…

Label: ,

Cerpen (Jangan Sombong)

00.39 / Diposting oleh Billy Roger / komentar (0)

Jangan Sombong

Ria tersenyum puas. Di kertas ulangan matematika yang digenggamnya tertera nilai 100.
“Ha, kalau begini terus aku pasti jadi ranking satu di kelas” gumam Ria. Tiba-tiba Dewi, teman sekelas Ria lewat di depannya.
“ Berapa nilai ulanganmu, Wi?” tanyanya dengan nada meremehkan.
“Ah, kecil.” ungkap Dewi malu-malu.
“O begitu, lain kali belajar lagi ya. Ulangan kali ini emang susah. Temen-temen aja banyak yang remidi” timpal Ria lagi. Dewi hanya tersenyum sambil berlalu.

Ya, Ria memang anak pintar jebolan olimpiade, di SDnya ia selalu meraih peringkat pertama. Tak pelak jika ia masuk sekolah ini, SMP 1 Bali yang tak lain merupakan sekolah paling favorit di Bali. SMP ini telah sukses mencetak lulusan yang melanglang buana sampai ke luar negeri, bahkan banyak yang menempati jabatan tinggi di pemerintahan. Tentunya yang bisa masuk di sekolah ini hanyalah orang-orang terpilih karena untuk masuk saja para calon siswa harus melewati berbagai macam tes. Sedangkan Dewi, teman sebangku Ria merupakan siswi yang kurang mampu. Ia diterima lewat jalur siswa miskin, namun banyak yang mengatakan ia diterima karena prestasi seninya.

Hari ini memang merupakan hari ulangan umum terakhir di SMP 1 Bali dan seminggu lagi sudah acara penerimaan rapor. Ria sangat yakin ia akan menjadi juara 1 di kelasnya bahkan umum. Tanpa belajar keras saja nilainya di bidang ekstata sudah tinggi-tinggi, meskipun agak kurang di bidang seni dan olahraga. Namun baginya itu tidak terlalu penting. Dia sudah tidak sabar lagi menunggu saat penerimaan rapor. Tak terbayang I-Phone canggih keluaran terbaru hadiah dari orang tuanya jika ia berhasil merengkuh gelar itu nanti.

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Penerimaan rapor dilaksanakan di halaman sekolah yang cukup luas. Ria makin senang karena namanya nanti akan disebut di hadapan kakak kelas yang rata-rata sudah ia kenal.
“Baiklah, langsung saja kita mulai pengumuman juara umum dari kelas 7. Juara ketiga jatuh kepada Ida Ayu Seruni Devi dari kelas 7B dengan total nilai 985.” tepuk tangan terdengar dan Ria tersenyum sambil ikut bertepuk tangan.
“Juara kedua jatuh kepada Riana Amelia Subrata dari kelas 7A dengan total nilai 1000.” tepuk tangan kembali terdengar. Namun Ria tidak mendengar apa-apa. Pikirannya melayang. Ia juara kedua? Lalu siapa juara satunya? Bukannya setiap ulangan nilainya selalu yang tertinggi? Bagaimana mungkin?
“Dan, juara pertama jatuh kepada…Putu Dewi Anjani dari kelas 7A dengan total nilai 1001.” tepuk tangan terdengar paling riuh. Mereka semua kagum pada Dewi. Namun tidak dengan Ria. Ia merasa marah dan tidak adil.
“Baiklah, para juara harap maju untuk mengambil hadiah. Perlu diketahui bahwa juara umum 1 dari masing-masing angkatan akan mendapat beasiswa selama satu semester”
“Tunggu!” sergah Ria nekat sambil maju menghadap wali kelasnya.
“Ini tidak adil? Bagaimana mungkin Dewi yang nilainya lebih kecil bisa mengalahkan aku? Ini pasti ada kesalahan!” semua murid langsung terdiam. Bu Sri, wali kelas 7A justru tersenyum.
“Ria, coba bandingkan rapor kamu dan rapor Dewi. Rapor kamu memang berisi beberapa nilai yang sangat tinggi namun beberapa juga jeblok. Tapi lihat Dewi, meskipun nilainya tidak ada yang setinggi kamu tetapi nilainya seimbang dan tidak ada yang jeblok. Lagipula selisih nilai kalian kan hanya satu.” Ria mengamati rapornya dan rapor Dewi. Ya, di rapornya memang banyak nilai 90 keatas namun tidak sedikit pula yang 80 kebawah. Sedangkan Ria, meskipun tidak lebih dari 90 namun semua nilai rapornya diatas 80. Kalau dipikir-pikir benar juga. Dalam pelajaran ekstata memang dia yang tertinggi namun Dewi juga tidak jeblok. Di bidang seni giliran nilai Dewi yang selalu tertinggi dan nilai Ria jeblok.

Ria baru sadar, selama ini ia terlalu sombong dan mengira sudah berada di atas angin. Padahal di atas langit masih ada langit. Sementara Dewi selalu rendah hati. Dewi tidak pernah meremehkan pelajaran lain. Dewi juga tidak pernah berbuat curang seperti saat Ria menjatuhkan minuman ke lukisan Andi secara segaja. Ria menyesal, kemana bakat analisanya yang tinggi? Apakah sudah ditelan oleh kesombongannya? Dewi siswa kurang mampu, tentu saja dia akan belajar mati-matian untuk dapat beasiswa itu! Lagipula jika Dewi suka pamer nilai seperti dirinya orang lain justru semakin akan terpacu untuk mengalahkannya. Tapi bukan Dewi yang salah. Ia sendirilah yang salah, mengapa ia bisa terlalu terlena sehingga lupa untuk berusaha maksimal. Melayanglah sudah I-Phone idamannya. Belum lagi ditambah rasa malu didepan teman-teman dan kakak kelas. Namun sekarang semangat dan ambisinya sudah meluap. Lihat saja, Riana Amelia Subrata pasti akan mengalahkan Dewi Anjani dan menjadi juara umum 1 di semester depan.

Label: ,